Kamis, 06 Januari 2011

WAHAM

WAHAM
1. Pengertian
Waham adalah kepercayaan yang tidak dapat di terima orang lain darikelas , pendidikan , atau latar belakang kebudayaan yang sama yang tidak dapat diganti oleh pendapat logis atau bukti yang melawan (Ingram,1995). Waham adalah keyakinan pasien yang salah dan tidak nyata (Keliat,1998).
Dari beberapa macam tipe waham di antaranya adalah waham curiga yang di definisikan sebagai orang merasa terancam dan yakin bahwa orang lain bermaksud untuk membahayakan atau mencurigai dirinya (Townsen,1998).
Jangka waktu terjadinya waham juga tidak sama antara satu orang dengan orang lain misalnya ada satu orang yang mengalami waham yang sifatnya sementara , dan akan hilang apabila keadaan penyakitnya membaik , tapi ada pasien yang mempunyai waham menetapakan di pertahankan selama hidupnya (Depkes ,1989).
2 Tipe-Tipe Kelainan Waham
Tipe-tipe waham menurut townsend (1998) dibagi menjadi lima tipe utama dan dua tipe tambahanyaitu :
a. Tipe erotomonik
Waham di mana orang lain yang biasanya berstatus lebih tinggi mencintai pasien
b. Tipe kebesaran
Waham peningkatan kemampuan ,kekuatan, pengetahuan , identitas , atau hubungan khusus dengan dewa .
c. Tipe cemburu
Waham bahwa pasangan seksual pasien tidak jujur .
d. Tipe kejar
Waham yang menganggap dirinya (orang terdekat dengan dirinya ) di perlakukan secara dengki.
e. Tipe somatic
Waham bahwa klien memiliki suatu cacatfisik atau kondisi medis.
Tipe tambahan :
a. Tipe campuran
Karakteristik waham salah satu atau lebih tipe di atas, tetapi tidak ada satu tipe yang menonjol .
b. Tipe tidak di tentukan
Ada tiga hal yang perlu di perhatikanpada klien dengan waham (Tim,Depkes, 1989),yaitu:
a. Klien cukup puas hanya dengan membicarakan wahamnya , tanpa menunjukkanperilaku yang sesuai dengan wahamnya.
b. Klien hidup dengan wahamnyaakan tetapi perilakunyatidak terpengaruholeh wahamnya. Ini biasanya terdapat pada waham yang menetap.
c. Klien betul-betul terlibat dengan wahamnya sehinggaperilakunyasesuaidengan isi waham (waham yang sistematik ).
3. Etiologi
a. Etiologi waham menurutTownsend ( 1998 ) meliputi :
1. Teori biologis
Penelitian-penelitiantelah mengindikasikanbahwa faktor-faktor genetikyang pastimungkin terlibat dalamperkembangansuatu kelainan kejiwaan(Heston , 1997 ; Gottesman , 1978; didalam Townsend, 1998 ). Tampak bahwa individu-individuyang berada dalam resiko tinggi terhadap kalainan ini adalahmereka yang mempunyai anggota keluarga dengan kelainan yang sama ( orang tua, saudara kandung , sanak saudara yang lain )
Secara relatif ada penelitian baru yang mengatakan bahwa kelainan skizofreina mungkin pada kenyataannya merupakan suatu kenyataan sejak lahir, terjadi pada bagian hipokampus otak. Pengamatan memperlihatkan adanya suatu “kekacauan “ dari sel-sel pyramidal di dalam otak dari orang-orang yang menderita skizofrenia, tetapi sel-sel tersebut pada otak orang-orangyang tidak mengalami skizofrenia tampak tersusun rapi (Scheibel,1991; di dalam Townsend 1998 ).
Teori biokimia mengatakan adanya peningkatan dari dopamine neurotransmitter yang di perkirakan gejala-gejala penigkatan aktifitas yang berlebihan dan pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya di observasi pada psikosis (Hollandsworth,1990;di dalam Townsend 1998 ).
2. Teori psikososial
Teori sistem keluarga
Digambarkan perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi keluarga(Bowen,1978; di dalam townsend,1998 ). Konflik diantara suami-istri mempengaruhi anak , dan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus pada ansietas. Di masa anak harus meninggalkanketergantungan pada orang tua dan masuk ke masa dewasa , anak tidak mampu akan memenuhi tugas perkembangan masa dewasanya
3. Teori interpersonal
Orang yang mengalami psikosis akan menghasilkan suatu hubungan orang tua-anak yang penuh ansietas tinggi (Sillivan,1953; di dalamTownsend, 1998 ). Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan penuh konflik dari orang tua dan tidak mampu membentuk rasa percaya kepada orang lain . Bila tingkat ansietas yang tinggi di pertahankan maka konsep diri anak akan mengalami ambivalen . Suatu kemunduran psikosis memberikan tanda-tanda ansietas dan rasa tidak aman dalam suatu hubungan yang intim/akrab.
4. Teori psikodinamik
Hartman (1964), di dalamTownsend,(1998) menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego ysng lemah , perkembangn yang di hambat oleh suatu hubungan saling mempengaruhi antara orang tua-anak . Karena ego menjadi lemah ,penggunaan mekanisme pertahanan ego pada waktu ansietas yang ekstrem menjadi suatu yang maladaptive dan perilakunyasering kali merupakan penampilan dari segmen ‘id’ dalam kepribadian.
b. Etiologi waham menurut Rawlins dan Heacock ( 1993 ).
Rawlin mengemukakan bahwa etiologi waham secara umum dapat dilihat dari lima dimensi yaitu fisik,emosional,intelektual,sosial dan spiritual. Untuk setiap dimensi yang menjadi fokus masing-masing memiliki beberapa hal yang bersifat prinsip ,yaitu :
1. Dimensi fisik
Waham bisa di sebabkan karena infeksi,gangguan metabolik,intoksikasi alkohol dan penyakit sistemik.Sedangkan waham curiga pada paranoid bisa di sebabkan karena hilangnya pendengaran seseorang.
2. Dimensi Emosional
Waham terjadi karena perasaan cemas yang berlebihan, curiga yang terlalu ekstrem dan perasaan rendah diri .Bisa sebagai penyebab waham pada paranoid.
3. Dimensi intelektual
Dalam dimensi ini , waham bisa di sebabkan karena pertahanan fungsi ego yang lemah, mekanisme defensive yang di gunakan dalam menghadapi kecemasan seperti denial dan proyeksi , batas ego yang hilang menyebabkan ketidakmampuan memisahkan realita dan fantasi, kemunduran tingkat perkembangan (regresi).Waham bisa juga merupakan cara klien untuk mengubah kegagalan yang di alami menjadi bayangan yang menyenagkan. Pada waham yang menetap mungkin di sebabkan karena psikosis.
4. Dimensi sosial
Waham merupakan salah satu cara negatif untukberadaptasi terhadap lingkungan, di mana tidak terpenuhinya hubungan interpersonal,kontrol diri, dan harga diri. Perasaan malu, bingung dan tanggapan negatif lingkunganterhadap kegagalan ,yang di atasi klien dengan penolakan juga dapat menyebabkan timbulnya waham yang berlawanan dengan keadaan yang sebenarnya .
5. Dimensi spiritual
Adanya rasa tidak puas dalam hidup ,perasaan tidak berharga , kebaikan orang lain yang di salahartikan yang menyebabkan klien menjadi menarik diri dan tidak ada kepuasan dalam berhubungan sosial.
4. Tanda dan gejala
Menurut Kaplan dan shadok( 1997)
a.Status mental
ü Klien berpakaian dan berdandan dengan baik
ü Klien terlihat eksentrik
ü Tampak aneh
ü Pencuriga dan bermusuhan
ü Mood klien konsisten dengan waham
b.Sensorium dan kognisi
ü Klie tidak punya daya tilik diri
ü Bisa dipecaya kejujurannya
5. Prinsip-prinsip therapy
a. Perawatan dirumah sakit
Pada dasarnya klien dengan waham dapat diobati dengan rawat jalan,tetapi harus diperhitungkan perawatan dirumah sakit dengan alsan-alsan tertentu
b. Farmakoterapi
Keadan klien dengan waham yang teragitasi parah perlu diberikan obat anti psikotik secara intramuskuler ,klien dengan waham sering berperilaku yang hiperaktif,obat anti psikotik peroral diberikan untuk menurunkan aktifitas klien yang kadang membahayakan orang lain.
c. Psikoterapi
Perawat arus membna hubungan saing percaya dengan klien, perhatian secara individu lebih efektif daripada kelompok
d. Teori psiko dinamika
Proyeksi merupakan mekanisme pertahanan utamapada klien dengan waham,karenanya, klinisi harus menghormati kebutuhan akan pertahanan proyeksi.
e. Terapi keluarga
Pada saat keluarga hadir, mereka dapat dilibatkan dalam rencana pengobatan, keluarga dapat diajak bicara agar kondisi klien terjaga dan berkesinambungan.
6. Prinsip-prinsip perawatan
a. Mengadakan hubungan interpersonal
b. Dalam mengadakan hubungan interpersonal diusahakan untuk memakai kata-kata yang mudah dimengertioleh klien yang sering mengalami gangguan.
c. Perawatan fisik
d. Pasien seringkali tidak merawat dirinya,untuk sementara perawat harus mengambil alih tanggung jawab pemeliharaan klien.
e. Memberi rasa aman
f. Dengarkanlah segala keluhan atau pendapat pasien tanpa menyangggah atau membri komentar, usahakan suatu lingkungan yang dapat memberi rasa aman dan dapar diterima.
g. Melaksanakan program dokter
h. Klien dengan waham seringkali tidak mau munum obat ,agitasi diobati dengan benzodiazepine,seperti lorazepam1-2mg peroral atau intramuskuler,psikotik dengan haloperidol peroral atau IM. Perawat harus bisa mengadakan pendekatan, menjelaskan pentingnya minum obat untuk kesembuhan penyakitnya.
B. Gambaran Umum Askep Dengan Gangguan Isi Pikir: waham pada skizoprenia.
1. Pengkajian
Pengkajian pada klien denga gangguan isis pikir : waham pada skizoprenia
a. Dimensi fisik
1. Aktifitas kehidupan sehari-hari.
2. Nutrisi
Nutrisi tidak adekuat pada waham kejar
3. Tidur
Adanya gangguan tidur
4. Rekresi,minat
Penuruan minat karena asyik memikirkan wahamnya
5. Aktivitas seksual
Mengalami disfungsi/ kadang berlebihan
6. Kebersihan diri,penuruan minat kebersiahn diri
7. Obat-obatan dan medis
Menolak obat dan medikasi tetapi kadang klien mau melaksanakan program pengobatan sesuai petunjuk karena ada bahaya jika tidak dituruti
8. Perilku merusak
Kurang control diri
9. Percobaan bunuh diri
Usaha membunuh orang lain
10. Riwayat kesehatan
Penyakit skizoprenia, organic/sistemik,intoksikasi obat, kerusakan otak dan kehilangan pendengaran.
11. Pemeriksaan fisik
Pada waham yang brhubungn dengan somatic, klien akan mengel adanya sesuatu dalam tubuhnya sesuai wahamnya
Test diagnostic Meliputi :
o EEG
o Kimia darah
o Interpretasi hasil pemeriksaan kognitif yang mengalami kerusakan.
b. Dimensi intelektual
Adanya waham yang menetap yang tidak dapat dirubah dengan alasan yang logis,prubahan persepsi karena adanya waham curiga,sexual,religius,dan somatic, rusak dan lemahnya dalam mengambil keputusan.
c. Dimensi emosional
Afek tidak seuai, datar, adanya perasaan takut terhadap sesuatu yang diwujudkan dalam perilaku menolak dan isolasi diri.
d. Dimensi spiritual
Adanya kepercayaan yang berlebihan,ketidakmampuan menikmati/mensyukuri hidup, merasa dirinya adalah tuhan, nabi.
e. Dimensi social
Harga diri rendaj, persepsi yang tidak relaistis pada diri sendiri, kecurigaan dan ketidak percayaan tehadap prang lain, sosIl ekonomi rendah.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan ganggua isi pikir waham ( marry townsend) yaitu:
a. Resiko tinggi melakuka tindak kekerasan ,agresif,destruktif pada diri sendiri dan orang lainsehubungan dengan gangguan isi piker ,curiga terhadap orang lain,pikiran dekusional.
b. Gangguan interaksi social sehubungan dengan curiga, waham dan regresi
c. Koping individu tidak efektif sehubungan dengan rendah diri, disfungsi keluarga,ego kurang rkembang
d. Perubahan persepsi sensori: pendengaran penglihatan sehubungan dengan menarik diri, factor herediter.
e. Kerusakan komunikasi verbal sehubungan dengan menarik diri, pikiran tidak realistis
f. Kurang perawatan diri sehubungan dengan ketidak mampuan mempercayai orang lain.
g. Gangguan pola tidur sehubungan dengan peningkatan kecemasan waham.
3. Perencanaan
Perencanaan pada klien dengan gangguan isi piker: waham pada skizoprenia(townsend 1998):
1 Resiko tinggi terhadap kekerasan
Intervensi :
a. Pertahankan lingkungan pada stimulus yang rendah.
b. Observasi perilku klien
c. Singkirkan benda-benda yang membahayakan.
d. Salurkan perilaku merusak diri kekegiatan fisik untuk menurnkan kecemasan klien.
e. Pertahankan perilaku petugas yang tenang dihadapan klien.beri obat sesui program dokter
2 Isolasi social sehubungan dengan kurang percaya pada orang lain panic,regresi,waham,kesulitan interaksi.
Intervensi :
a. Lakukan kontak sering tapi singkat
b. Perlihatkan penguatan positif
c. Temani klien selam aktifitas kelompok
d. Jujur dan menepati janji klien
e. Orintasikan pasien pada orang, tempat, waktu sesuai kebutuhan.
f. Diskusikan tanda peningkatan kecemsan dan teknik memutus respon
g. Berikan pengalaman penghargaan tanpa disuruh pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
h. Berikan obat penenang sesuia program pengobatan.
3. Perubahan persepsi sensori: pendengaran, penglihatan
Intervensi :
a. Observasi klien dan tanda-tanda halusinasi
b. Isyaratkan pada klien sebelum menyentuh klien.
c. Dorong klien untuk menceritakan halusinasinya
d. Jangan dukung halusinasi klien
e. Alihkan pasien dari halusiansi
4. Perubahan proses piker sehubungan dengan curiga, panic,takut,stress berat.
Intervensi :
a. Tunjukan bahwa perawat menerma tapi tidak mendukung keyakinan klien yang salah.
b. Gunakan teknik keraguan yang beralasan terhadap keyakinan klien
c. Jangan membantah atau menyangkal keyakinan klien.
d. Bantu klien menghubungkan keyakinan-keyakinan yang salah tersebut dengan peningkatan kecemasan yang dirasakan klien.
e. Diskusikan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menguangi kecemasan.
f. Kaitkan klien pada realita.
g. Kurangi lamanya ingatan pada pikiran irasional.
h. Bicarakan kejadian-kejadian nyata.
i. Bantu klien dalam mengungkapkanperasaan secara verbal.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari rencana tindakan keperawatan disesuikan dengan masalah yang timbul pada perencanaan yang telah ditetapka. Hendaknya dalam pelaksanaan keperawatan ini keamanan dan memperlakukan pasien sebagi mahluk biopsikososio-kultural-spiritual.oleh karena itu perlu dijalin suatu hubungan yang terapeutik dengan pasien dan keluarga .
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan berdasar pada tujuan dan kriteria yang dibuat yang dimaksudkan untuk menilai perkembangan klien, secara umum kriteria ditetapkan adalah:
a. Menjalin program pengobatan secara teratur
b. Dapat mengidentifikasi kecemasan
c. Mampu menggunakan cara untuk mengurangi kecemasan
d. Mampu mengontrol waham dengan bergumam
e. Mau berinteraksi dengan orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar